Sabtu, 07 November 2015

AREP HYGIENE INDUSTRI

Mata Kuliah : IKK 354 Hygiene Industri

Dosen : Fierdania Yusvita (7250)

Hari : Kamis Waktu : 60 menit

Tanggal : 5 November 2015 Seksi : 10

Sifat Ujian : Take Home Exam

 

HYGIENE INDUSTRI

 

A. Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1.    Buatlah diagram alur tentang hygiene industri!

2.    Jelaskan diagram yang anda buat!

3.    Jelaskan yang anda pahami tentang AREP, sertai contohnya masing-masing pada

penjelasan anda!

Jawab :

1.    Diagram Alur Hygiene Industri

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.    Penjelasan diagram di atas :

Suatu proses yang diawali dengan antisipasi yaitu memprediksi potensi bahaya dan risiko di tempat kerja, setelah diantisipasi kemudian bahaya tersebut di rekognisi dengan metode yang sistematis yaitu mengidentifikasi bahaya dan mengukurnya untuk mengetahui tingkat konsentrasi, jenis, kandungan dan sifat dari bahaya tersebut, kemudian pada tahap selanjutnya hasil rekognisi di evaluasi dengan metode sampling dan pengukuran bahaya kimia, fisik, biologi dan ergonomi, apakah bahaya tersebut melebihi NAB ( Nilai Ambang Batas ), jika ditemukan melebihi dari NAB maka bahaya tersebut dikendalikan dengan cara hirarki pengendalian bahaya, yaitu pengendalian dengan cara eliminasi, subtitusi, rekayasa teknik, administrasi dan pemakaian APD ( Alat Pelindung Diri )

 

3.    AREP adalah antisipasi, rekognisi, evaluasi dan pengendalian. AREP merupakan suatu pendekatan dalam hygiene industri untuk menangani masalah risiko keselamatan dan kesehatan kerja.

1.    Antisipasi

Antisipasi adalah memprediksi potensi bahaya dan risiko yang ada ditempat kerja

Contoh : antisipasi bahaya pada perusahaan yang bergerak di bidang oil dan gas, sebelum memasuki area tersebut kita harus memprediksi bahaya yang ada diperusahaan tersebut, kita bisa melihat daftar bahaya yang ada diperusahaan tersebut seperti bahaya :

a)    Berdasarkan lokasi atau unit

b)   Berdasarkan kelompok pekerja

c)    Berdasarkan jenis potensi bahaya

d)   Berdasarkan tahapan proses produksi

 

2.    Rekognisi

Rekognisi adalah suatu kegiatan mengindentifikasi dan mengukur bahaya untuk mengetahui tingkat konsentrasi, jenis, kandungan dan sifat dari bahaya tersebut

Contoh : merekognisi bahaya bisa dilakukan dengan metode job safety analysis, HIRA, Preliminary Hazard Analysis dll. Dengan metode ini kita bisa melihat sebuah proses kerja dan menganalisi seberapa besar tingkat bahaya yang ditimbulkan dari pekerjaan tersebut secara detail.

 

 

 

3.    Evaluasi

Evaluasi adalah suatu kegiatan sampling dan mengukur bahaya dengan metode yang lebih spesifik, contohnya : mengukur kebisingan dengan sound level meter, pengukuran kadar debu/partikel dengan menggunakan digital dust indikator, melakukan pengukuran pencahayaan dengan menggunakan Lux Meter dan sebagainya, hasil dari pengukuran ini dibandingan dengan peraturan – peraturan pemerintah yang berlaku, apakah melibihi nilai ambang batas atau tidak.

 

4.    Pengendalian

Dari hasil evaluasi kemudian bisa dilakukan pengendalian jika terdapat hasil pengukuran yang melebihi ambang batas, contohnya pengendalian menggunakan metode hirarki pengendalian atau piramida terbalik yaitu :

a.       Eliminasi

Eliminasi adalah menghilangkan bahaya misalnya, bahaya jatuh, bahaya ergonomi, bahaya ruang terbatas, bahaya bising, bahaya kimia.

b.      Subtitusi

mengganti bahan, proses, operasi ataupun peralatan dari yang berbahaya menjadi lebih tidak berbahaya, contohnya mengganti suatu bahan yang berbahaya dengan yang tidak berhaya tetapi dengan fungsi yang sama.

c.       Rekayasa teknik

Suatu langkah memodifikasi bahaya, baik memodifikasi lingkungan kerja, ataupun memodifikasi alat-alat kerja

d.      Administrasi

Mengatur interaksi antara si pekerja dengan alat-alat atau lingkungan kerja, contohnya mengatur sift kerja, memberikan pelatihan kepada pekerja dan sebagainya.

e.       APD ( alat Pelindung Diri )

Langkah terakhir yang digunakan bila memang cara-cara diatas tidak bisa dilakukan adalah dengan memakai APD ( alat pelindung diri ) seperti Topi keselamtan (Helmet), kacamata keselamatan, Masker, Sarung tangan, earplug, Pakaian (Uniform) dan Sepatu Keselamatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar